Korban PHK Ini Mantap Wirausaha, Omsetnya Juga Mantap!

Widi Agustian, Jurnalis
Kamis 18 April 2024 12:36 WIB
Sopian tengah mengecek produk jemuran yang diproduksi karyawannya. Sopian merupakan korban PHK yang kini sukses dengan usaha produksi jemuran miliknya. (Foto: Widi A/Okezone)
Share :

BOGOR - Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu sempat membuat perekonomian tertekan. Alhasil, banyak perusahaan-perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

R Sopian Tajudin Putra merupakan salah satu korban PHK di perusahaannya. Warga Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini terpaksa berhenti kerja dari perusahaannya yang berada di Cikarang.

"Dulu kerja di perusahaan produsen asesoris mobil. Kena PHK pas Covid-19, tahun 2000 di-PHK," kata dia kepada Okezone di lokasi produksi jemuran miliknya di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 BACA JUGA:

Menjadi korban PHK tidak membuat dirinya pasrah begitu saja menerima keadaan. Dia pun segera banting setir menjadi wirausaha.

"Bisnis pertama jemuran. Dirintis ya tahun 2020, setelah PHK. Modalnya dari uang PHK, sekitar Rp25 jutaan," ucap Sopian.

Dari usahanya tersebut, sekarang ini dia mengantongi omset sebesar Rp60 juta tiap bulannya. Tentunya, besaran omset ini membuat iri mereka yang hanya berstatus karyawan. "Kalau omset, Alhamdulillah sekarang ini," ungkap dia.

Dia bercerita awalnya dia berbisnis jemuran. Yakni bermula dari mobil miliknya yang kerap disewa oleh seorang pengusaha online shop. Mobil ini digunakan untuk mengangkut hasil belanja pengusaha ini, yaitu barang-barang keperluan rumah tangga termasuk jemuran.

Selanjutnya, pengusaha ini ternyata mengalami kesulitan mendapatkan barang, termasuk jemuran. Pasalnya, produsen jemuran ini tampaknya mengalami kesulitan dalam hal produksi.

"Terus saya minta sample (jemurannya). Akhirnya saya beli bahan-bahannya. Beli mendadak di pasar itu," kata dia.

Akhirnya, Sopian memulai produksi jemuran dengan bantuan dua orang karyawan. "Pembeli pertama saja ya itu, yang bisa sewa mobil," ungkap dia.



Sopian memulai usahanya dengan produksi jemuran, kini sudah merambah ke berbagai bisnis lainnya. (Foto: Widi A/Okezone)

Pengusaha online tersebut, kata dia, sekarang ini menjadi pembeli loyalnya.

"Sampai sekarang dia enggak ambil ke sana lagi, ambilnya di saya. Kalau di saya, tempo bayarnya seminggu sekali di hari Senin. Kalau di sana harus down payment (DP), tapi kadang barangnya malah tidak ada," beber Sopian.

Awal produksi, dia mengaku bisa sampai menjual sebanyak 150 jemuran setiap hari. "Pas waktu Covid itu bisa sampai 150. Kalau sekarang menurun, paling hanya 90 yang dijual per hari," kata dia.

Tidak berhenti sampai di situ, dua tahun setelah memulai usaha jemuran, Sopian merasa harus kembali mengembangkan bisnisnya. Dia pun mengambil pinjaman sebesar Rp200 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya