Menurut Pimpinan Cabang BRI KC Jakarta Otista Regional Officer 01, R Mochamad Yogiprayogi, Bank BRI terus mendukung UMKM terutama di wilayah kerja Otista yang meliputi wilayah Otista, Bidara Cina dan Matraman.
“Salah satunya dengan mengadakan bazar. Kami sangat mendukung sehingga pelaku UMKM bisa berjualan,” ujarnya kepada Okezone.com.
Berdasarkan data prospektus Bank BRI yang dikutip Rabu (17/4/2024), secara aktif Bank BRI menjadi mitra utama Pemerintah dalam mengimplementasikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah memberikan dampak positif, tidak hanya bagi Debitur yang sebagian besar UMKM, tetapi juga bagi Perseroan.
Hingga 31 Desember 2023, total aset BRI secara konsolidasi mampu tumbuh 5,3% menjadi sebesar Rp1.965 triliun yang didorong salah satunya dari kredit dan pembiayaan yang telah mencapai Rp1.266 triliun atau tumbuh sebesar 11,2% secara year on year .
BRI secara konsisten tetap menyalurkan kredit dan pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mencapai 84,39% dari total penyaluran kredit dan pembiayaan BRI, atau sebesar Rp1.069 triliun, di mana Segmen unggulan BRI, yaitu Mikro dan Ultra Mikro memiliki kontribusi sebesar 48,26% dari total kredit dan pembiayaan.
Dalam jangka panjang, BRI akan terus berkomitmen meningkatkan komposisi tersebut menjadi 85%. Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan ke segmen UMKM tersebut tidak lepas dari kontribusi utama Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian dan PNM, dan telah dibentuk sejak September 2021.
Kredit Pegadaian mampu tumbuh 14,4% menjadi sebesar Rp67,6 triliun, sedangkan kredit PNM tumbuh 10,6% atau sebesar Rp47,1 triliun.
Di sisi lain, segmen kredit Mikro dan Ultra mikro BRI tidak mampu dicatatkan
pertumbuhan yang solid sebesar 10,4%, atau menjadi Rp496,6 triliun. Pertumbuhan segmen kredit Mikro BRI tersebut ditopang oleh pertumbuhan produk mikro komersial BRI yaitu Kupedes, yang secara year on year mampu tumbuh agresif sebesar 64,3% atau menjadi Rp212,3 triliun.
Pertumbuhan Kupedes yang kuat sejalan dengan aspirasi korporasi untuk mendorong calon konsumen pada produk komersial seiring dengan peningkatan kapabilitas usahanya, serta menjadikan produk KUR sebagai ujung tombak untuk meningkatkan pembiayaan yang lebih.
Termasuk dengan memberikan akses pembiayaan kepada nasabah yang belum pernah mendapatkan fasilitas pembiayaan komersial.
Pada tahun 2023, BRI menyalurkan KUR sebesar Rp163,3 triliun atau turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp252,4 triliun, sejalan dengan penurunan kuota yang diberikan Pemerintah pada tahun 2023 yaitu sebesar Rp194,4 triliun. Namun demikian, BRI tetap berkomitmen untuk terus menjadi mitra utama Pemerintah dalam penyaluran KUR.
(Rani Hardjanti)