BI: Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik dari Yen Jepang hingga Baht Thailand

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 24 April 2024 16:04 WIB
Bank Indonesia soal Nilai Tukar Rupiah (Foto: BI)
Share :

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus diarahkan untuk menjaga stabilitas Rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) menguat tajam mencapai level tertinggi 106,25 per 16 April 2024 atau mengalami apresiasi 4,86% dibandingkan dengan level akhir tahun 2023.

"Perkembangan ini memberikan tekanan depresiasi kepada hampir seluruh mata uang dunia, termasuk nilai tukar Rupiah," kata Perry Perry dalam konferensi pers RDG BI Bulan April 2024 secara virtual, Rabu (24/4/2024).

Adapun Yen Jepang dan Dollar New Zealand masing-masing melemah 8,91% dan 6,12% (ytd), sementara mata uang kawasan, seperti Baht Thailand dan Won Korea masing-masing melemah 7,88% dan 6,55% (ytd).

Sementara itu, pelemahan Rupiah sampai dengan 23 April 2024 tercatat lebih rendah yakni 5,07% (ytd).

"Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dengan mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia, baik melalui intervensi di pasar valas secara spot dan DNDF, pembelian SBN dari pasar sekunder apabila diperlukan, pengelolaan likuiditas secara memadai, maupun langkah-langkah lain yang diperlukan," jelasnya.

Strategi operasi moneter pro-market melalui instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI terus dioptimalkan guna menarik masuknya aliran portofolio asing dari luar negeri.

"Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya