Wall Street Ditutup Mixed, Indeks S&P dan Nasdaq Kompak Menguat

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 25 April 2024 07:10 WIB
Bursa saham Wall Street ditutup mixed (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Rabu (24/4/2024) waktu setempat. Bursa saham AS beragam karena investor mempertimbangkan kenaikan imbal hasil Treasury di tengah hasil positif perusahaan terutama dari raksasa teknologi.

Mengutip Reuters, S&P 500 (.SPX) naik tipis 1,08 poin, atau 0,02%, ke 5.071,63 dan Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 16,11 poin, atau 0,10%, ke 15,712.75, dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 42,77 poin, atau 0,11%, menjadi 38.460,92.

Lelang obligasi Treasury AS bertenor lima tahun senilai USD70 miliar pada hari Rabu membantu mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi dan membebani ekuitas. Obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik lima basis poin menjadi 4,6459%.

Dow Jones berakhir lebih rendah sementara Nasdaq berakhir lebih tinggi. Tujuh dari 11 sektor S&P 500 memperoleh keuntungan dipimpin oleh saham-saham kebutuhan pokok konsumen, utilitas, kebijakan konsumen, dan real estate.

Investor juga fokus pada pendapatan kuartalan dari perusahaan-perusahaan, terutama dari saham-saham dengan pertumbuhan megacap. Saham Meta Platforms (META.O), turun 11% dalam perdagangan berjam-jam setelah raksasa teknologi itu melaporkan bahwa belanja modalnya bisa mencapai hingga USD40 miliar pada tahun 2024, bahkan ketika pendapatan kuartal pertama mengalahkan perkiraan..

Microsoft (MSFT.O) dan Alfabet (GOOGL.O) dijadwalkan untuk melaporkan hasilnya akhir minggu ini. Tesla (TSLA.O) melonjak 12% setelah rencana pembuat kendaraan listrik untuk meningkatkan produksi dan meluncurkan model yang lebih terjangkau menutupi hasil kuartalan yang lemah.

“Kekhawatiran terbesar saya adalah pasar obligasi, khususnya kurva imbal hasil AS yang panjang,” kata Bill Strazzullo, kepala strategi pasar di Bell Curve Trading di Boston.

Pasar mengamati data produk domestik bruto kuartal pertama pada hari Kamis dan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk bulan Maret pada hari Jumat. Laporan inflasi harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret telah membalikkan ekspektasi mengenai kapan The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya