JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar 2,45-2,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
APBN dirancang dengan defisit yang lebih lebar agar Presiden Terpilih Prabowo Subianto bisa leluasa dalam pemanfaatan anggaran.
Rancangan ini tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Sidang Paripurna DPR, Senin (20/5/2024).
"Dengan demikian defisit fiskal 2025 diperkirakan 2,45% hingga 2,82% dari pada upaya untuk tutup defisit dilakukan dengan pembiayaan inovatif prudent dan sustain dengan kendalikan risiko utang pada batas yang manageable di level 37,98-38,7% PDB," kata Sri Mulyani.
Defisit APBN 2025 tersebut sejalan dengan belanja pemerintah yang ditargetkan pada kisaran 14,59%-15,18% dari PDB, sementara penerimaan negara mencapai kisaran 12,14% hingga 12,36% dr PDB.