JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kompetisi antarnegara akan semakin ketat. Oleh sebab itu, Jokowi kembali mengingatkan bahwa negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
Jokowi menyampaikan hal tersebut pada saat Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta.
"Kompetisi antarnegara akan semakin ketat. Ini sudah sering saya sampaikan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Bukan negara yang besar mengalahkan yang kecil atau negara yang maju mengalahkan negara berkembang, ndak. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat," ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan bahwa kecepatan dan ketepatan sangatlah diperlukan. Sehingga Jokowi meminta BPKB untuk berinovasi terutama dalam penggunaan teknologi.
"Sekarang sudah banyak tools-nya seperti platform early detection dan exclusion system untuk warning, untuk blacklist pihak-pihak yang terlibat fraud atau penyimpangan lain. Saya kira Bapak ibu lebih tau,” ungkapnya.
Selain itu, Jokowi juga melanjutkan bahwa terdapat tools lain seperti rescoring tools yang berguna untuk mendeteksi fraud pencairan anggaran. Kemudian juga terdapat juga system robotic process automation yang berguna untuk otomatisasi pengawasan.
Untuk pengawasan dan pemantauan proyek di lapangan juga sudah terdapat sensor internet of things dan citra satelit.
Jokowi juga mengatakan bahwa kedepannya tantangan akan semakin berat dan tuntutan masyarakat juga akan semakin tinggi.
"Ke depan, kita tahu tantangan akan semakin berat. Program dan belanja pemerintah akan semakin besar. Pasti ini, semakin besar. Dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi. Ada apa dikit, viralkan. Ke depan akan semakin banyak tuntutan-tuntutan masyarakat itu," ujar Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa keberadaan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) untuk memberikan solusi dan melakukan pencegahan.
"Utamakan pencapaian outcomes, utamakan manfaat yang maksimal yang diterima masyarakat untuk menjamin pembangunan kita ini semakin hari semakin berkualitas," katanya.
(Feby Novalius)