JAKARTA - Industri kaca indonesia menerapkan teknologi 4.0 guna menciptakan produk-produk ramah lingkungan. Penerapan ini diharapkan industry kaca Indonesia kembali menjadi produsen kaca terbesar di Asia Tenggara (Asean).
Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman Putra Narjadin mengungkapkan, industri kaca Indonesia sudah menerapkan ekonomi sirkular dengan mendaur ulang pecahan-pecahan kaca yang sudah tidak terpakai menjadi kaca baru.
“Beberapa pelaku industri kaca Indonesia juga telah menerapkan teknologi 4.0 dan artificial intelligence dalam proses produksinya. Dengan teknologi tersebut tercipta produk-produk kaca yang ramah lingkungan,” ujarnya, Kamis (30/5/2024).
Menurutnya, industri kaca Indonesia terus bertumbuh. Apalagi investasi di industri kaca meningkat.
“Indonesia juga kembali menjadi produsen kaca terbesar di Asia Tenggara dengan masuknya dua perusahaan kaca dari Korea dan China yang akan mulai produksi di Indonesia akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan,” ujarnya.
Industri kaca indonesia juga bakal tampil di pameran terbesar industri kaca glasstec yang digelar di Düsseldorf Jerman pada tanggal 22–25 Oktober 2024. Glasstec merupakan pameran business-to-business terbesar untuk industri kaca di dunia, baik teknologi, pengembangan baru hingga proses pembuatannya, dan perdagangan kaca.