Pengakuan PNS Bekerja 37 Tahun Cairkan Tapera: Belum Bisa Beli Rumah, Tak Ada Hasilnya

Anggie Ariesta, Jurnalis
Jum'at 31 Mei 2024 10:25 WIB
Ilustrasi PNS soal Pencairan Tapera (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah diminta mengkaji ulang program iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) lantaran terlambat dalam mengejar target capaian rumah bagi masyakarakat kurang mampu. Polemik iuran Tapera ini juga dinilai memberatkan kelas menengah.

Ekonom Senior dan Peneliti Poltak Hotradero mengatakan, pada dasarnya Tapera adalah program untuk perumahan rumah bagi masyarakat yang tidak mampu dengan skema tertentu.

”Jadi kalau memang suatu saat nanti mungkin Tapera harus direvisi kembali dan mungkin, saya nggak tahu, dibatalkan misalnya, ya kita akan kembali tetap seperti skema semula, di mana penyediaan perumahan bagi kaum tidak mampu itu, ya ternyata terlalu lambat untuk bisa ngejar target untuk pencapaian perumahan pada masyarakat,” jelas Poltak di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Poltak menyebut skema program ini sebelumnya sudah ada sejak tahun 2012. Menurut dia, pada saat itu iuran ini hanya digunakan sebagai stimulus program perumahan rakyat bagi masyarakat tidak mampu agar cepat tercapai.

"Penyediaan rumah murah sudah ada budgetnya dari pemerintah. Selalu ada tiap tahun, supaya bisa akselerasi Tapera keluar, itu suplemen yang sudah dilakukan pemerintah. Dengan adanya Tapera ini lebih cepat bagi kaum yang tidak mampu," ujar dia.

Hal tersebut dibenarkan oleh Co-Founder Malaka Project & Content Creator Ferry Irwandi yang mengatakan bahwa iuran Tapera itu sebelumnya sudah berlaku bagi pegawai negeri sipil (PNS).

 

Eks Pranata Humas Kementerian Keuangan ini pun bercerita ada seorang PNS yang bekerja selama 37 tahun yang ingin mencairkan dana Tapera.

Saat diambil, besaran dana tersebut ternyata belum mampu untuk menebus down payment (DP) atau uang muka membeli rumah.

Menurut Ferry, pemerintah lebih baik mengevaluasi kembali kebijakan tersebut. Jangan sampai masyarakat tidak dapat merasakan manfaatnya dari aturan penarikan 2,5% gaji karyawan swasta ini.

“Pertama kali merasakan Tapera ini kan PNS ya, kemarin ada yang 37 tahun mencairkan jangankan buat DP, (beli rumah) jadi aja belum. Ternyata pencairannya enggak banyak dan tabungan mempunyai rumah ternyata belum ada hasilnya. Apalagi sektor yang harganya terus melonjak ya, apalagi kalau bukan properti. Ini butuh evaluasi, ya paling tidak Tapera itu kasih success story-nya, jangan sampai belum diuji, belum dicoba, masyarakat enggak dapat akses manfaatnya," jelas Ferry.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya