JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membidik defisit di kisaran 2,45%-2,82% untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Dia menyebut APBN 2025 dirancang ekspansif, namun tetap terarah dan terukur untuk memaksimalkan kemampuan fiskal untuk program pemerintah selanjutnya.
"Defisit yang kami sampaikan antara 2,45% hingga 2,82% yang akan membiayai seluruh program prioritas pemerintah baru," kata Sri Mulyani saat Rapat Paripurna DPR ke-19 Masa Persidangan V 2023-2024 dikutip Antara, Selasa (4/6/2024).
Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2025, Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di kisaran 5,1-5,5 persen. Target pertumbuhan ini menurutnya ambisius, namun masih realistis.
Kemudian agar kondisi fiskal tetap sehat dalam menyambut pemerintahan baru, Menkeu menyampaikan bahwa pemerintah telah mendesain rasio utang pada batas yang aman di rentang 37,9-38,71 persen terhadap PDB.