Secara rinci, Arga membeli saham BBRI sebanyak 240.900 saham, di saat harga saham bank yang fokus pada UMKM ini di level Rp 4.150 per saham, sehingga Arga mengeluarkan koceknya sebesar Rp999 juta. Viviana sendiri, melalui beberapa kali pembelian sejak 6 Juni 2024, telah memborong sebanyak 440.000 saham dengan total kocek yang dikeluarkan mencapai Rp1,89 miliar.
Tak hanya itu, sebelumnya pada 7 Juni 2024 tercatat Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto membeli 230.000 saham BBRI. Selang tiga hari, yakni pada tanggal 10 Juni 2024 Direktur Bisnis Mikro BRI Supari membeli 213.300 saham BBRI.
Terkait aksi borong saham BBRI tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa pembelian saham BBRI oleh direksi ini bersifat pribadi. “Tujuan transaksi untuk investasi,” tutur Hendy.
Terkait prospek saham BBRI, Analis RHB Sekuritas juga menilai potensi kenaikan harga saham bakal lebih besar karena risikonya sudah diperhitungkan. Hal tersebut dipaparkan oleh Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya, dan David Chong dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (11/6/2024).
Andrey dan David menyoroti perihal pencapaian kinerja bank pelat merah BBRI yang menarik, ia menyebut pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor ini. “CoC 4M24 turun menjadi 3,7% (3M24; 3,8%), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3% untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” papar mereka dalam risetnya.