"Saya pastikan lebih dari separuh dari Indonesia, karena di sini tiketnya baru 20 menit saja sudah habis,
tapi mau nambah tidak bisa. Kenapa? saya tanya ke penyelenggara, karena memang urusan perizinan kita ruwet," kata Jokowi.
"Padahal yang saya dengar kualitas suara sound system waktu Coldplay di GBK dengan yang di sana, itu bagus yang di sini. Ini yang harus kita tepuk tangani. Tapi hanya dapat sehari. Inilah yang harus kita selesaikan," tambahnya.
Jokowi juga menyoroti penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar yang membangkitkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di Qatar, kata Jokowi, dari tahun sebelumnya hanya 1,5% melompat jadi 4,3% pada saat penyelenggaraan Piala Dunia.
"Dan Qatar berani mengeluarkan uang untuk event itu 220 Billion USD, kalau dirupiahkan 3.600 Triliun, di atas APBN kita setahun. Kenapa dia berani mengeluarkan itu? uang sebanyak itu? ya karena pasti return-nya lebih besar dari ini, keuntungannya pasti lebih besar dari ini. Pada saat pembukaan jumlah yang nonton 60 ribu yang datang ke sana, tapi yang nonton lewat TV lebih dari 3 juta. Itu sudah keuntungan promosi sebuah negara," ungkapnya.
(Taufik Fajar)