JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dalam tiga tahun berturut-turut atau periode 2021-2023 absen menyetorkan dividen. Pasalnya, emiten konstruksi pelat merah ini masih dalam fase pemulihan (recovery) kinerja pasca Covid-19.
Hal itu diungkap Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, pada Senin (8/7/2024). Kendati begitu, perusahaan sudah memberikan dividen sejak 2013-2020 dengan total nilai Rp 364,4 miliar.
“Kemudian kontribusi dividen, ini selama 10 tahun terakhir Rp364,4 miliar dan tiga tahun terakhir pasca Covid kami tidak menyetorkan dividen,” ujar Entus Asnawi dikutip, Selasa (9/7/2024).
Untuk tahun buku 2023, ADHI memutuskan tidak memberikan dividen kepada pemegang saham, sekalipun perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp214 miliar, naik 163% dari 2022.
Dia mengatakan, laba bersih 2023 dialokasikan sebagai cadangan. Sebesar 20% atau setara Rp42,8 miliar ditetapkan sebagai cadangan wajib. Sedangkan, 80% atau Rp171,2 miliar ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Pada 2023, kinerja BUMN karya ini mulai membaik, di mana pendapatan naik 48 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp20,1 triliun. Hal itu dikontribusikan dari proyek LRT Jabodebek sekitar 20 persen dan proyek tol Sigli-Banda Aceh sekitar 10 persen.