“Pada waktu masih masa covid, dimana pada waktu itu tulang punggung perekonomian kita UMKM yang menjadi penopang juga terkena dampak, karena apa? karena UMKM juga waktu itu banyak mengandalkan transaksi secara offline,” katanya.
Oleh sebab itu, Lato mengatakan bahwa BUMN juga mendorong UMKM untuk dapat bergabung dengan PaDi UMKM dan secara bersama-sama pada saat itu mengkampanyekan gerakan bangga buatan Indonesia. Selain itu juga untuk mendorong UMKM agar dapat go digital.
“Dalam perkembangannya PaDi UMKM, platform ini telah berkembanga menjadi platform yang bisa semakin diandalkan, karena platform ini bisa mempertemukan antara BUMN dengan UMKM. Jadi memang ada arahan dari bapak menteri belanja kepada UMKM untuk diperbesar,” kata Lato.
Loto menjelaskan bahwa PaDi UMKM memiliki sejarah yang berbeda dari platform yang lainnya. Ia mengatakan bahwa PaDi UMKM merupakan platform yang dibangun secara bersama-sama, sehingga perlu terus dipelihara dan dikembangkan secara bersama-sama.
“Oleh sebab itu, kami dorong terus BUMN bahwa PaDi UMKM ini sejarahnya berbeda dari platform yang lain. Platform ini dibangun bersama-sama. Jadi memang harus dipelihara dan dikembangkan bersama-sama. Sehingga kami terus bersemangat untuk menyempurnakan segala hal hal yang memang perlu diperbaiki,” jelasnya.
Pada acara kali ini, Lato mengatakan bahwa terdapat perbedaan dalam acara PaDi UMKM Hybrid Expo & Conference 2024, dimana ditambahkan komponen conference.
Lato berharap PaDi UMKM dapat menjadi ekosistem yang sangat bermanfaat kepada UMKM, yang tidak hanya dari pemasarannya tetapi juga dari sisi pembiayaan hingga peningkatan kapasitas dari sisi produk dan produksi.
(Taufik Fajar)