Naikkan Kompetensi PNS, Transformasi Digital Hemat Anggaran Rp7,4 Triliun

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Jum'at 12 Juli 2024 10:16 WIB
Naikkan Kompetensi PNS, Transformasi Digital Hemat Anggaran Rp7,4 Triliun (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi capaian MOOC Pintar yang telah berjalan selama dua tahun. Melalui platform tersebut mampu mempercepat pengembangan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) yang berjumlah lebih dari 3 juta orang.

“Platform MOOC Pintar adalah bukti keberhasilan program transformasi digital di Kementerian Agama. Terlihat dari terbentuknya ekosistem layanan berbasis teknologi yang murah, terjangkau, efisien, dan melayani,” ungkapnya melalui video yang ditayangkan di Kampus Pusdiklat Ciputat, Kamis 11 Juli 2024.

Menag Yaqut membandingkan kondisi dulu dan kini. Jika waktu lampau peserta harus menunggu puluhan tahun untuk mengikuti pelatihan, kini ASN dan masyarakat yang ingin mengembangkan kompetensi bisa ikut pelatihan kapan pun mau dan di mana pun berada.

“Semoga MOOC Pintar dapat selalu menebar manfaat bagi umat,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Suyitno mengutarakan rasa bangga atas kehadiran MOOC Pintar. Platform tersebut terbukti bisa memenuhi tugas organisasi, terutama di lingkungan Kemenag.

“MOOC Pintar menjadi media bagi Kementerian Agama (Kemenag) untuk melayani masyarakat, para ASN, guru, penyuluh, penghulu, dan lainnya dalam mengembangkan kompetensi,” ujar Suyitno.

Menurut Suyitno, sebelum ada MOOC Pintar, Kemenag hanya bisa melayani pelatihan untuk puluhan ribu peserta dalam satu tahun. Namun, setelah ada MOOC PIntar, Kemenag bisa melayani hampir 2 juta peserta dalam satu tahun.

“MOOC Pintar menjadi solusi untuk siapa saja yang ingin menuntut ilmu dengan waktu yang fleksibel. Karena belajarnya bisa kapan saja dan di mana saja,” tandasnya.

Saat ini, MOOC Pintar telah memiliki 41 jenis pelatihan, terdiri dari 30 jenis pelatihan pendidikan dan 11 pelatihan keagamaan.

Sementara, Sekretaris Badan Litbang dan Diklat Kemenag (Sesban) Arskal Salim GP mengutip pernyataan George Couros bahwa teknologi tidak bisa menggantikan peran guru, tetapi teknologi di tangan guru yang hebat akan menjadi transformasional.

“Hari ini kita sudah melihat transformasi itu muncul, mengubah dunia,” ujarnya,

Lebih lanjut, Arskal mengatakan bahwa sebelum pandemi, pelatihan dilaksanakan secara klasikal. Dengan metode konvensional tersebut, ada keterbatasan jumlah peserta pelatihan setiap tahunnya.

“Dulu peserta pelatihan yang bisa mengikuti diklat sangat terbatas. Terjadi antrean yang cukup lama bagi ASN maupun Non ASN Kemenag yang hendak meningkatkan kompetensinya,” katanya.

Tapi sekarang, kata Arskal, dengan adanya MOOC Pintar jumlah peserta pelatihan meningkat dengan signifikan. Berdasarkan data, tercatat 1,3 juta peserta dalam kurun waktu dua tahun.

“Manfaat MOOC Pintar juga terlihat dari efisiensi anggaran pelatihan sebesar Rp7,4 triliun. Ini pencapaian yang luar biasa,” ungkapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya