Pihaknya pun berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan syariah serta mendorong perusahaan pembiayaan syariah untuk melakukan perluasan produk pembiayaan syariah melalui inovasi dan diversifikasi produk untuk mengembangkan sektor pembiayaan tersebut.
Sementara itu, terkait piutang pembiayaan kendaraan bermotor, Agusman menyatakan bahwa pembiayaan sektor tersebut meningkat 12,62% yoy menjadi sebesar Rp400,57 triliun per Mei 2024.
Dia menilai bahwa hal tersebut menunjukkan penyaluran pembiayaan masih tetap tumbuh positif di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor.
“Dengan melihat tren penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor tersebut, diproyeksikan pembiayaan kendaraan masih memiliki peluang tumbuh dengan nilai sebesar 9-11% sampai dengan akhir tahun 2024,” imbuhnya.
(Feby Novalius)