JAKARTA - Ekonomi Indonesia diyakini bisa tetap tumbuh di tengah gejolak. Meski menghadapi berbagai hambatan, perekonomian Indonesia tetap optimis capai masa depan ekonomi yang lebih baik.
Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi menyampaikan, Indonesia sangat resilient dan tidak bisa disamakan oleh negara lain, karena Indonesia hanya salah satu dari negara emerging market.
“Jadi kalau kita lihat dari pemaparan Ibu Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan bahwa dari sisi inflasi, kita jauh lebih baik dari negara-negara emerging market,” ujar Batara dalam Chief Talk Okezone.
Jika dibandingkan dengan negara emerging market dalam hal pertumbuhan ekonomi, tentu dari sisi Gross Domestic Product (GDP) growth jauh lebih baik, dengan membukukan sekitar 5%.
“Dari sisi GDP growth, pertumbuhan ekonomi, kita jauh lebih baik, membukukan sekitar 5%, dibandingkan beberapa negara emerging market. Dan juga, kita melihat dari sisi inflasi, dan juga dari sisi pertumbuhan dan ketahanan sektor perbankan,” jelas Batara.
Batara menjelaskan, industri perbankan masih cukup optimis terutama dalam ketahanan Indonesia. Dapat dilihat dalam pemaparan APBN 2024 ke 2025, akan ada transisi yang mulus dari pemerintahan yang ada ke pemerintahan yang baru.
Lebih lanjut, tren industri jasa keuangan saat ini terdapat keunikan dari sektor perbankan Indonesia. Sektor perbankan ini mempunyai kapitalisasi yang baik terhadap guncangan pasar.
“Kita melihat bahwa the uniqueness of the Indonesian banking sector is it's very robust and resilient. Sehingga kita sudah learning from the past. Jadi sektor perbankan memiliki kapitalisasi yang baik terhadap guncangan di pasar,” tuturnya.
Dengan likuiditas yang sangat cukup serta kualitas portofolio juga terjaga. Sehingga dengan pembelajaran dari masa lalu, sektor perbankan menjadi lebih kuat dan tahan banting.
“Sehingga kami dapat berfokus kepada pendalaman pasar dan juga inovasi. Bagaimana kami melayani semua segmen di sektor perbankan. Baik itu segmen ritel, komersial, ataupun korporasi,” sambung Batara
Di sisi lain, pemerintah juga memiliki peranan dalam mendukung perekonomian Indonesia untuk menjadi lebih maju. Pemerintah bisa melakukan kerjasama untuk bisa mendukung pencapaian tersebut.
Menurut Batara menanggapi hal tersebut, maka dapat dilihat dari jenis perbedaan investor. Ada investor yang biasanya portofolio saja, mereka berinvestasi pada obligasi dan saham.
Pemerintah harus memperhatikan investor strategis yang berinvestasi di sektor riil. Jadi semua perusahaan multinasional itu, baik itu perusahaan multinasional Amerika, perusahaan multinasional Eropa, perusahaan multinasional Asia, mereka ingin memastikan bahwa ketika mereka berinvestasi, Indonesia lebih menarik daripada negara lain.
“Jadi kita harus sangat kompetitif terhadap negara-negara lain untuk memastikan bahwa kita menarik investasi dan kita menjadi tujuan akhir investasi,” imbuh Batara.
(Feby Novalius)