Wall Street Mixed, Indeks Nasdaq S&P 500 Terjun Bebas

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 18 Juli 2024 06:44 WIB
Wall Street ditutup mixed (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Rabu (17/7/2024) waktu setempat. Indeks Dow Jones menguat sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq anjlok karena saham microchip yang turun.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 243,6 poin, atau 0,59%, menjadi 41.198,08, S&P 500 (.SPX) turun 78,93 poin, atau 1,39%, menjadi 5.588,27 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 512,42 poin, atau 2,77%, menjadi 17.996,93.

Sebuah laporan menunjukkan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan perdagangan yang ketat terhadap China membuat saham microchip turun 6,8%, menandai indeks Philadelphia SE Semiconductor (.SOX) penurunan satu hari terbesar sejak Maret 2020.

Penurunan dalam kelompok saham momentum "Magnificent 7", yang dipimpin oleh Nvidia (NVDA.O) dan Apple (AAPL.O), menyeret Nasdaq turun 2,8%, sementara patokan S&P 500 turun 1,4%.

Dow Jones Industrial Average, yang hingga beberapa hari terakhir berkinerja lebih buruk dibanding dua indeks lainnya tahun ini, mempertahankan kenaikan moderat dan mencatat rekor penutupan tertinggi ketiga berturut-turut.

Rata-rata saham unggulan mendapat dorongan dari Johnson & Johnson (JNJ.N), UnitedHealth Group (UNH.N) dan, menentang sektor chip yang sedang lesu, Intel Corp (INTC.O).

"(Penjualan) didorong oleh tekanan di sektor chip, dan pertama kalinya, kami benar-benar melihatnya meluas ke saham berkapitalisasi kecil," kata Michael Green, kepala strategi di Simplify Asset Management di Philadelphia.

"AS semakin banyak berbicara tentang tindakan keras (terhadap Tiongkok), yang telah memperburuk pelonggaran yang telah dimulai," tambah Green. "Banyak area (pasar ekuitas) yang telah diabaikan mengalami pembelian diskriminatif."

Russell 2000 (.RUT) berkapitalisasi kecil, yang melonjak 11,5% dalam lima sesi sebelumnya, mengakhiri rentetan kenaikan terpanjangnya dalam lebih dari empat tahun, didorong oleh minat baru pada saham dan sektor yang lebih undervalued dalam pasar ekuitas.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya