JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir bakal menyiapkan dokumen khusus perusahaan negara untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dokumen tersebut berisikan soal pengelolaan perusahaan BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebut, dokumen tersebut berupa rencana program jangka panjang dan menengah (RPJPM) 2024-2029. Di mana, di dalamnya memuat soal pengelolaan dan penataan perusahaan pelat merah.
“Itu RPJPM, RPJPM yang disusun untuk 2024-2029. Kan kita support dong, transisi itu sebenarnya RPJPM itu,” ujar Arya saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, penyusunan RPJPM 2024-2029 diperlukan agar penataan BUMN kini dan lima 5 tahun ke depan berkesinambungan. Hingga saat ini, dokumen masih disusun oleh tim Kementerian BUMN.
Perihal isi dokumen, Arya mencontohkan akan memuat skema pengurangan 12 klaster BUMN menjadi 11 klaster. Lalu, perampingan 41 perusahaan menjadi 30 saja.
Selain itu, perseroan negara mana saja yang dipandang tetap dipertahankan berdasarkan penilaian performa keuangan. Sebaliknya, mana yang harus dilikuidasi alias dibubarkan.
“Seperti misalnya berubah dari 12 klaster menjadi 11 klaster, dari 41 BUMN menjadi 30 BUMN dan ke depannya bagaimana, mana BUMN-BUMN yang masih perlu dipertahankan misalnya,” paparnya.
“Kan ada juga yang memang dia secara keuangan ngapain lagi dipertahankan misalnya, tapi yang lain harus bagus,” beber dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)