4 Jurus Ampuh BRI Atasi Ancaman Serangan Siber

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 25 Juli 2024 14:38 WIB
Jurus BRI Atasi Ancaman Siber. (Foto :Okezone.com/BRI)
Share :

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyiapkan empat strategi mengatasi ancaman siber pada industri perbankan. Insiden yang terjadi beberapa kali mempertegas bahwa pentingnya perencanaan operasional dan manajemen cyber security.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M Nugraha mengatakan, BRI sadar betul bahwa untuk menjamin keamanan sistem dan data harus semumpuni itu.

Langkah pertama adalah melakukan freight monitoring dan meneliti sistem secara proaktif. Untuk itu, BRI memiliki security operation centre yang beroperasi 24 jam 7 hari guna memonitor ancaman-ancaman siber.

"Selain itu kami juga bekerjasama dengan security researchers dan institusi infosec yang bonafit dan profesional ya. Jadi yang benar-benar punya pengalaman, punya latar terbelakang yang kuat gitu ya," ungkap Arga dalam press conference kinerja keuangan Triwulan II 2024 di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Kemudian yang kedua, BRI melakukan audit dan assessment secara rutin. Seperti melakukan testing setiap kali ada pengembangan atau setiap ada peluncuran baru. Ini juga dilakukan dengan pihak ketiga yang independen.

"Ini kami lakukan setiap kali ada pembangunan baru, ada setiap produk baru yang kami luncurkan, kami lakukan itu," katanya.

Selanjutnya, yang ketiga Arga mengatakan BRI menggelar program awareness dan pelatihan, untuk menyikapi sisi human factor dalam masalah siber.

"Jadi peningkatan kapabilitas apa namanya, para penjaga keamanan kami, kami lakukan secara reguler. Dan juga seperti awareness, kita tahu beberapa kali insiden belakangan terjadi karena masalah human factor ya, ada kelengahan lah, kerja segala macam, ini yang kami juga address," katanya.

Selain itu, yang menariknya lagi, BRI juga melakukan pelatihan berupa awareness kepada nasabah agar tidak terjadi celah yang dimanfaatkan oleh oknum.

"Jadi kenapa? Karena kami terasa betul bahwa nasabah juga perlu diajarin ya, bagaimana praktik-praktik bertransaksi yang baik dan aman, bagaimana diajari bahwa tidak boleh memberikan OTP, misalnya segala macam, karena itu adalah lubang-lubang atau celah-celah yang dimanfaatkan oleh para track actors ini," jelas Arga.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya