Ia mengakui akan terjadi pro dan kontra dalam keputusan Muhammadiyah. Namun, menurutnya, pro-kontra merupakan sebuah rahmat.
"Saya berkeyakinan pro kontra semata-mata mencintai persyarikatan ini. Pro-kontra, rahmat Allah, kita tidak usah terlalu risau karena perbedaan rahmatan bagi kita, kami terima dengan senang hati," ujarnya.
Azrul menyatakan, Muhammadiyah tetap mengedepankan prinsip berkelanjutan perlu kajian terlebih dahulu mulai dari aspek sosial, lingkungan, hingga ekonomi.
"Itu jadi kajian kita, PP Muhammadiyah tidak sembarangan atau sembrono menerima atau menolak ini. Kita bebas memberikan masukan dalam berbagai aspek, kita belum tahu keputusan finalnya," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)