Investasi di Jakarta Rp166,7 Triliun, Izin Usaha Kian Mudah Cukup KTP

JAKARTA - Jakarta Investment Award (JIA) 2024 kembali digelar di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu, 31 Juli 2024. Acara ini digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap investor di Indonesia khususnya di DKI Jakarta.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengucapkan rasa terima kasih kepada para investor maupun pelaku usaha.

Sehingga, kegiatan tersebut bisa meningkatkan ekonomi dan investasi khususnya di DKI Jakarta.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pengusaha dan investor yang telah percaya menanamkan usahanya di Jakarta sehingga dari investasi yang saya dapat mencapai Rp166,7 triliun. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu kita memberikan kenyamanan kepada bapak-bapak investor juga kemudahan perizinannya," ujar Heru Budi dalam pidatonya di acara JIA 2024.

Lebih lanjut, Heru Budi juga mengaku bangga dengan sistem perizinan usaha skala kecil maupun besar yang sudah direalisasikan lewat program RDTR (Rancangan Detail Tata Ruang) Digital.

"Perlu kami sampaikan bahwa perizinan baik itu yang bersifat beresiko rendah yang diberikan sangat rendah, ini sudah dlberlangsung melalui Nomer Induk Berusaha, dan mendapatkan apresiasi untuk berusaha di Jakarta," jelas Heru Budi.

"Begitu juga skala besar, diberikan kemudahan dan kami juga memperhatikan kemudahan itu," tambahnya.

Dalam wawancaranya, Heru kembali menyoal kemudahan perizinan usaha bagi warga Jakarta. Terlebih, Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta juga tengah menata ulang infrastruktur guna menggaet para investor.

"Contohnya ibu-ibu rumah tangga buka usaha jualan bakso di depan rumah, salon, kafe kecil-kecilan, itu sudah dilakukan kemudahannya oleh Kementerian Investasi dan Pemda DKI," ucapnya.

"Jadi cukup dengan KTP, alamat, tempat usahanya di mana, selesai. Kemudahan itu sudah dilakukan. Begitu jugaa usaha menengah maupun investasi tinggi," imbuh Heru Budi.

Melalui ajang JIA 2024, Heru Budi berharap ke depan DKI Jakarta menjadi pintu gerbang kegiatan ekonomi dan inevestasi di Indonesia serta bisa menjadi Ibukota Bisnis.

(Taufik Fajar)