JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang rebound pada perdagangan Selasa (6/8/2024). Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi 3,4% ke level 7.059.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, pelemahan IHSG sebagai dampak panic selling merespons isu-isu eksternal. Pertama adalah kekhawatiran resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) setelah kenaikan tingkat pengangguran ke 4,3% di Juli 2024.
Kedua adalah keputusan Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk menaikkan suku bunga acuan ke 0,25% yang memicu aksi sell-off pada saham-saham di Jepang pada Jumat (2/8/2024) dan Senin (5/8/2024).
“Kenaikan suku bunga acuan memicu penguatan signifikan nilai tukar Yen. Kondisi ini merugikan mayoritas emiten di Jepang yang berorientasi ekspor atau trading; dan investor yang memanfaatkan stabilitas kebijakan moneter BoJ selama ini sebagai bagian dari strategi investasinya,” kata Valdy dalam keterangannya.
Sentimen selanjutnya yang menyebabkan indeks melemah pada perdagangan awal pekan kemarin yakni adanya kekhawatiran eskalasi konflik geopolitik Timur Tengah yang dapat memicu full-scale war.
Valdy menyebut, kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kepanikan di pasar modal Indonesia yang terindikasi dari pelemahan IHSG yang sempat mencapai 4,2% di sesi kedua kemarin. Padahal, lanjut Valdy, data ekonomi domestik terbaru relatif solid.
“Realisasi pertumbuhan ekonomi berada di 5,05% di kuartal II 2024, lebih tinggi dari ekspektasi di 5%,” imbuh Valdy.