Sulap Sampah Jakarta Jadi Bahan Bakar PLTU

Gibran Khayirah Tavip, Jurnalis
Selasa 13 Agustus 2024 20:53 WIB
Mengolah sampah di Jakarta untuk menjadi bahan bakar PLTU (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Mengolah sampah di Jakarta menjadi bahan bakar PLTU batu bara. Hal ini ditandai dengan kerjasama Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) sebagai subtitusi batu bara di PLTU.

Pengelolaan sampah Jakarta menjadi biomassa untuk co-firing ini mampu menyelesaikan persoalan sampah kota sekaligus menjadi biomassa yang bermanfaat untuk mereduksi emisi di pembangkit listrik.

Saat ini sedang memasuki tahap pelaksanaan kajian dan feasibility study terkait inputan sampah yang ada di TPS 3R Pesanggrahan menjadi BBJP kemudian akan dilanjutkan dengan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dalam waktu dekat. Melalui kerjasama ini maka 60% sampah yang masuk ke TPS Pesanggarahan yang merupakan sampah organik perumahan mampu direduksi menjadi bahan bernilai ekonomis.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI aktif melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memperkuat rantai pasok biomassa. Teknologi co-firing merupakan terobosan mutakhir untuk mengurangi persoalan sampah kota sekaligus menekan emisi di pembangkit listrik dengan mengganti penggunaan batu bara dengan biomassa ini.

"Bertugas menjamin rantai pasok bahan baku untuk pembangkit listrik, PLN EPI melakukan mendukung pemerintah dalam reduksi emisi karbon serta meningkatkan ekonomi sirkuler. Teknologi co-firing yang kami terapkan tidak hanya mengurangi persoalan sampah kota, tetapi juga berkontribusi dalam menekan emisi di pembangkit listrik dengan menggantikan penggunaan batu bara dengan biomassa," ujar Iwan dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Dalam proses penerapannya nanti saat mulai commissioning, akan dilaksanakan uji coba di PLTU terdekat yaitu PLTU Lontar di Tangerang dan nanti sebagian juga akan dikoordinasikan kembali. Artinya produk selain BBJP ini bisa di offtake oleh industri semen yang ada di sekitar terdekat di Jakarta.

Vice President Produksi dan Rantai Pasok Biomassa PLN Energi Primer Indonesia Erfan Julianto mengatakan bahwa pelaksanaan uji coba dan commisioning bisa dilaksanakan di akhir Desember 2024 atau Januari 2025.

“Saat ini kita memang melakukan proses tender pengadaan ada tahapan administrasi, evaluasi teknis kita estimasikan untuk signing contract untuk calon pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan di awal september ini, selanjutnya fabrikasi dan kegiatan konstruksi kurang lebih 3 bulan.” kata Erfan.

Erfan menambahkan, dari sisi PLN atau pembangkit, limbah jika dikelola dengan baik bisa menjadi sumber keuntungan. Artinya, PLN EPI memanfaatkan sampah dengan konsep ekonomi sirkuler. Sebagian besar limbah pertanian, perkebunan, dan limbah industri perkayuan dapat menjadi bahan bakar. Dengan demikian, limbah bisa bernilai ekonomis dan menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang mampu mengelola dan memanfaatkannya dengan baik.

"PLN EPI membuka kesempatan kerjasama seluas-luasnya bagi pemerintah kabupaten/kota di Indonesia dalam membangun ekonomi sirkuler baik melalui penanaman biomassa di lahan kritis, pengelolaan limbah perkebunan/ pertanian dan perkayuan maupun BBJB Sampah Perkotaan untuk Cofiring Pembangkit," katanya.

Selain itu, dalam melaksanakan proses pengolahan sampah, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan. Fahmi dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bidang PSLB3 mengatakan bahwa kolaborasi tersebut sangat dibutuhkan.

"Pemerintah, badan usaha swasta, maupun masyarakat perlu berkolaborasi untuk mengelola sampah dari hulu sampai hilir. Dengan demikian, pengelolaan sampah dapat berjalan dengan baik, khususnya di Kota Jakarta," ujarnya.

Menurutnya, Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri Sesuai aturan, ada masyarakat, pemerintah, dan badan usaha dalam pengelolaan sampah yang dapat melakukan kolaborasi.

"Asal kita bisa bekerjasama dengan baik, tidak terkotak-kotak, tidak jalan sendiri, tidak terpisah-pisah. Dengan koordinasi yang baik, kita bisa menghemat sumber daya semuanya," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya