Menurutnya, sistem Core Taz masih dalam proses akselerasi dan mengaku memang ada keterlambatan karena Covid-19.
"Terus terang ini adalah sebuah pembangunan sistem yang begitu besar dan kompleks, bapak, jadi bisa saja ada side meeting mengenai Core Tax ini," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengaku ada kendala dari data migrasi karena dari 78 juta wajib pajak dengan transaksi jutaan per hari. Dia ingin migrasi data itu tidak mengganggu kinerja sistem perpajakan dan tidak menghilangkan data lama.
"Jadi ini yang kita terus lakukan. Data migration tetap continue sampai sekarang making sure old data di migrasi tetapi tidak hilang kalau terjadi apa kita masih punya backup. Dan yang lebih rumit lagi mengubah mindset 40 ribu karyawan DJP karena nanti mereka bekerja base on system," ungkap Sri Mulyani.
(Taufik Fajar)