Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadiri prosesi acara puncak Saparan Apem Yaa Qawiyyu, Jumat (22/8/2024). Tradisi ini merupakan puncak acara pembagian lebih dari 6 ton apem yang berasal dari sedekah masyarakat dan disebarkan selepas salat Jumat kepada lebih dari 10.000 khalayak yang berdatangan dari seantero Tanah Air termasuk dari mancanegara.
”Tradisi pembagian apem sambil melafalkan wirid Yaa Qawiyyu merupakan simbol dari kekuatan spiritual dan kedermawanan yang harus terus kita lestarikan. Yaa Qawiyyu mengajarkan kita akan pentingnya kekuatan doa dan ikhtiar dalam menghadapi berbagai tantangan hidup,” ujarnya.
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman tradisi dan budaya yang masih terus dijaga turun-temurun, salah satunya yakni Festival Yaa Qawiyyu yang digelar setiap tahun pada bulan Safar. Tradisi yang juga disebut Saparan ini menjadi momen yang selalu dinanti-nantikan oleh warga di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Tradisi penyebaran penganan yang terbuat dari tepung beras tersebut bermula dari Kyahi Ageng Gribig dan menjadi metode yang praktis dalam menyiarkan Islam di tanah Jawa. Bernama asli Syekh Wasibagno Timur, Kyahi Ageng Gribig merupakan ulama besar yang gigih mensyiarkan ajaran Islam di tanah Jawa dan dikenal masih keturunan dari Raja Majapahit, Brawijaya V.
Kyahi Ageng Gribig merupakan seorang alim ulama yang terkenal dermawan dan tak pernah pelit untuk membagikan ilmu, serta harta yang dimilikinya.