Kenaikan produksi batu bara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan KPC.
Kendati produksi meningkat 7%, pendapatan BUMI turun pada semester 1-2024. BUMI mencatatkan pendapatan konsolidasi (KPC dan Arutmin) sebesar USD2,89 miliar, turun 13% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya USD3,30 miliar.
Sementara itu, laba sebelum pajak USD141 juta, total pendapatan USD135 juta, pendapatan yang dapat diatribusikan USD85 juta (Naik 3,8% YoY).
Pada semester pertama di tahun ini, terdapat beberapa tantangan baik dari segi harga, pasokan, permintaan, produksi, tantangan regulasi, DMO, dampak subsidi harga, serta struktur royalti yang tidak merata antar sektor dan subsidi mineral.
Untuk itu, rencana ekspansi BUMI di tahun ini adalah mengoptimalkan pendapatan dan laba bersih jangka panjang, selain itu BUMI juga akan mengadopsi proses digital dalam proses operasional dan berupaya semaksimal mungkin untuk menekan biaya produksi lainnya meski harga jualnya turun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)