Surat tersebut juga menyatakan bahwa data yang disampaikan Rusia kepada IMF kemungkinan akan dimanipulasi untuk memperlihatkan bahwa ekonomi Rusia berjalan dengan baik dan mampu mengatasi sanksi Barat, sehingga menghasilkan penilaian IMF yang tidak akurat.
Moskow juga akan menggunakan misi tujuan propagandanya sendiri dan itu akan merusak reputasi IMF, katanya.
"Oleh karena itu, kami menyerukan kepada IMF untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan Rusia dan tetap berkomitmen pada tujuan dan prinsip Piagam PBB," kata sembilan negara tersebut.
"Kami mendesak semua lembaga keuangan internasional, termasuk IMF dan manajemennya, untuk terus menahan diri dari kegiatan yang melibatkan negara agresor dan tidak melanjutkan dialog selama Rusia melanjutkan perang agresinya terhadap Ukraina," kata surat itu.
IMF menyatakan pada Kamis (12/9) bahwa kunjungan yang direncanakan ke Rusia sesuai dengan kewajiban rutin mereka dan kewajiban Rusia sebagai negara anggota.
Misi tahunan terakhir IMF ke Rusia dilakukan pada November 2019, sebelum pandemi COVID merebak. Namun, sejak perang Rusia meletus di Ukraina, tidak ada misi IMF yang dilakukan ke Rusia.
Banyak negara Barat mengusulkan agar Rusia didepak dari keanggotaan IMF setelah invasi Ukraina. Namun, hal ini ternyata sulit dilakukan karena adanya keberatan dari anggota yang memiliki kuota suara besar, seperti China dan India.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)