Potensi 24 Ribu MW, Jokowi Ngeluh RI Baru Manfaatkan 11% Panas Bumi sejak 1980

Atikah Umiyani, Jurnalis
Rabu 18 September 2024 14:30 WIB
Presiden Jokowi soal Panas Bumi (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan pengembangan potensi energi panas bumi di Indonesia berjalan di tempat. Bahkan sejak 1980, baru sekitar 2.600 megawatt (MW) panas bumi atau sekitar 11% yang digarap Indonesia

Menurut dia, angka tersebut sangat kecil sekali dibandingkan total potensi panas bumi yang ada di Indonesia yaitu sekitar 24.000 MW.

"Geothermal itu ada 24.000 megawatt, gede banget. Yang dikerjakan sejak tahun 80-an sampai sekarang baru 11 persen 11 persen berarti hanya 2.600 MW, itu kecil sekali," jelas Jokowi ketika membuka acara The 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu (18/9/2024).

Jokowi pun mengklaim, sudah banyak sekali investor yang mengantre untuk ikut menggarap energi panas bumi di Indonesia. Ia pun sepakatg bahwa perizinan yang panjang dan banyak prosesnya mengambat pengembangan panas bumi di Indonesia.

"Padahal yang ngantre pengen menggunakan banyak sekali. Ada apa ya tadi dijawab oleh Pak Menteri ESDM, izin terlalu lama, itu yang harus dibenahi. Membenahi sistem perizinan, saya rasa itu," tegasnya.

Apalagi Jokowi mengetahui bahwa, dibutuhkan waktu 5 sampai 6 tahun sendiri untuk mengurus izin sebuah proyek pembangkit listrik panas bumi. Mulai dari Amdal dan lain-lain, belum lagi urusan eksplorasi yang memakan waktu. Jokowi sempat berkelakar bila dirinya yang menjadi investor mungkin tidak akan kuat.

Jokowi juga meminta agar Kementerian ESDM bisa membenahi permasalahan perizinan ini, kalau bisa dipercepat jangan sampai 6 tahun pengurusannya.

"Perizinan di kita itu kan masih banyak. Contoh urusan Amdal, sampai setahun, dua tahun, belum izin izin yang lainnya.

Kalau menunggu konstruksi bisa 5-6 tahun, kalau investor nggak sabar nggak mungkin mau mengerjakan. Kalau saya nggak kuat saya, meski banyak yang sampaikan saya sabar tapi nunggu 6 tahun ndak kuat saya," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya