JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan hubungan yang dijalin Indonesia dan China selama ini saling menguntungkan. Total perdagangan Indonesia-China mencapai sebesar USD 127,8 miliar setara Rp1.980 triliun.
Kuatnya perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan global tak lepas dari upaya Pemerintah menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain, salah satunya China. Hubungan bilateral antara Indonesia dengan Republik Rakyat China terjalin dalam kemitraan strategis yang komprehensif.
"Didukung oleh pesatnya transformasi digital secara global, Indonesia dan China telah memperkuat jalur pembangunan ekonomi kedua negara. Selain proyek-proyek investasi besar, institusi-institusi China juga telah lama mendukung upaya untuk memperkuat strategi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perekonomian baru yakni ekonomi hijau dan digital," ujar Airlangga Hartarto dalam Peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat China, dilansir dari laman Kemenko Perekonomian, Jumat (20/9/2024).
China telah menjadi mitra Indonesia dalam perdagangan dan investasi. Total perdagangan bilateral antara China dan Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar USD127,8 miliar (tidak termasuk Hong Kong). Dalam hal mekanisme kerja sama regional, ASEAN dan China tengah berada pada puncak hubungan perdagangan tertinggi. Berdasarkan statistik ASEAN, pada tahun 2023, volume perdagangan antara ASEAN dan China mencapai rekor baru sebesar USD702 miliar dan menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.
Menko Airlangga mengatakan bahwa potensi pertumbuhan kolaborasi antara Indonesia dan China masih berpeluang besar. Peluang-peluang baru muncul di sektor teknologi, energi ramah lingkungan, ekonomi digital, dan inovasi. Selain Kereta Cepat Whoosh yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan konektivitas, kerja sama kedua negara dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus juga patut diperhitungkan.
Tsinghua Southeast Asia Center yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura di Bali telah mulai beroperasi penuh sejak diresmikan pada 16 November 2022. Pada akhir bulan ini, The Tsinghua Southeast Asia Center bersama dengan Dewan Nasional KEK, KEK Kura-Kura Bali, dan Lembaga Insinyur Indonesia (PII), akan menyelenggarakan acara berbagi pengetahuan dan jaringan di sektor artificial intelegence dan semikonduktor. Acara tersebut akan memfasilitasi dan memupuk kolaborasi erat para cendekiawan dan pelaku industri dari Indonesia dan China.