Kelas Menengah Jatuh Miskin Jadi Tantangan Sektor Perumahan RI

Kurniasih Miftakhul Jannah, Jurnalis
Senin 30 September 2024 11:21 WIB
SMF Ungkap Dampak Kelas Menengah Turun Kelas. (Foto: Okezone.com/Kurniasih)
Share :

LAMPUNG - Turunnya kelas menengah menjadi tantangan berat bagi sektor perumahan di Indonesia. Tergerusnya masyarakat kelas menengah akan mempengaruhi permintaan rumah.

"Kita harus hati-hati kelas menengah kita tereduksi ini jadi tantangan bagi sektor perumahan," papar Chief economist melalui SMF Research Institute Martin Daniel Siyaranamual, Minggu Malam, (29/9/2024).

Menurutnya, selama ini konsumsi paling besar berasal dari masyarakat kelas menengah termasuk di sektor perumahan. Dengan begitu, turunnya kelas menengah akan menurunkan daya beli mereka.

"Meski suku bunga turun tapi kalau daya beli turun sektor perumahan akan turun," ucapnya.

Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kelas menjadi kelas menengah bawah atau aspiring middle class (AMC) dalam lima tahun terakhir.

BPS mencatat pada 2019 masyarakat kelas menengah di Indonesia mencapai 57,33 juta, jumlah tersebut menurun dalam lima tahun terakhir hingga mencapai 47,85 juta orang pada 2024 atau berkurang 9,48 juta orang.

Jumlah warga kelas menengah menjadi 47,85 juta orang, kira-kira setara 17,13% dari total populasi. Padahal, proporsi kelas menengah diharapkan mencapai sekitar 70% dari total populasi pada 2045 demi menopang Indonesia Emas yaitu menjadi negara maju.

Targetnya, pada 2045 pendapatan per kapita Indonesia mencapai USD23.000 atau Rp354,5 juta per tahun. Saat ini tingkat pendapatan per kapita Indonesia masih jauh dari level tersebut, yaitu di kisaran USD5.500 atau Rp84,78 juta per tahun.

Sementara, saat ini rata-rata pengeluaran masyarakat per kapita per bulan dibagi dalam lima kelas. Mulai dari kelas miskin yang mencapai kurang lebih Rp582 ribu, rentan miskin mencapai Rp582 ribu-Rp874 ribu, calon kelas menengah Rp874 ribu-Rp2 juta, kelas menengah Rp2 juta-Rp9,9 juta dan kelas atas lebih dari Rp9,9 juta.

Calon kelas menengah adalah kelompok sosial ekonomi terbesar di Indonesia. Pada periode 2019-2024, jumlahnya bertambah 8,65 juta hingga menyentuh 137,5 juta orang atau setara 49,2% dari total populasi.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya