RI Sulap Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 09 Oktober 2024 17:05 WIB
RI Sulap Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU (Foto: PLN)
Share :

JAKARTA - Lahan pertanian disulap jadi sumber listrik melalui Green Economy Village (GEV). Program ini mengintegrasikan masyarakat setempat dalam pengelolaan biomassa untuk co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perekonomian lokal.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan dukungan Kementerian Pertanian untuk bersinergi dalam memastikan kesuksesan program ini, termasuk melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.

“Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh. Program ini tidak hanya berkontribusi pada energi terbarukan, tapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Ini adalah inisiatif yang sangat bermanfaat bagi rakyat,” ujar Sudaryono dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, biomassa merupakan salah satu kunci strategis dalam mengejar target bauran energi sebesar 23% pada 2025 dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Dia menjelaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk masyarakat sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.

Iwan menegaskan sebagian besar biomassa yang digunakan untuk co-firing di PLTU PLN berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Dalam upaya memperkuat pasokan biomassa, PLN EPI mengajak masyarakat untuk memanfaatkan peluang ekonomi dari pengembangan biomassa ini.

“Kami menargetkan pemanfaatan biomassa sebesar 2,2 juta ton di tahun 2024 dan akan meningkat menjadi 10 juta ton di tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan 52 PLTU,” ujar Iwan.

Dia menambahkan bahwa pengembangan biomassa tidak hanya penting untuk energi bersih tetapi juga untuk ekonomi masyarakat melalui program pertanian terpadu di lahan kritis.

Program GEV telah dimulai sejak 2023 dan melibatkan tiga lokasi Tasikmalaya, Cilacap, dan Gunungkidul. Di Tasikmalaya, program ini akan berkembang hingga 100 hektar pada 2025, dengan fokus pada pengembangan tanaman Indigofera yang berfungsi sebagai bahan baku biomassa sekaligus pakan ternak.

“Dengan program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Iwan.

 

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya