Penurunan juga terjadi bagi kinerja ekspor pada September lalu. BPS melaporkan nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,08 miliar, turun 5,80 persen dibandingkan Agustus 2024.
Amalia menyebut, penurunan nilai ekspor didorong oleh anjloknya ekspor non migas. Nilai ekspor non migas turun sebesar 5,96 persen dengan nilai USD20,91 miliar.
Adapun, komoditas non migas yang mengalami penurunan diantaranya lemak dan hewan nabati bijih logam, terak dan abu, mesin dan perlengkapan elektronik, serta bagiannya.
Tak hanya itu, nilai ekspor migas pada September tahun ini juga tercatat turun 2,81 persen menjadi USD1,17. Penurunan ekspor migas terutama didorong oleh penurunan nilai ekspor gas dengan andil minus 0,27 persen.
(Feby Novalius)