Utang Sritex Tembus Rp24 Triliun hingga Dinyatakan Pailit

Fadhila Khairunnisa, Jurnalis
Kamis 24 Oktober 2024 19:32 WIB
Sritex Bangkrut (Foto: Okezone)
Share :

- Tahun 1968 : Lukminto membuka pabrik cetak pertamanya yang menghasilkan kain putih dan berwarna di Solo.

- Tahun 1978 : Perusahaan Tekstil ini terdaftar dalam Kementerian Perdagangan sebagai perseroan terbatas.

- Tahun 1982 : PT Sri Rejeki Isman mengembangkan usaha dengan mendirikan pabrik tenun.

- Tahun 1992 : PT Sri Rejeki Isman memperluas pabriknya dengan 4 lini produksi (pemintalan, penenunan, sentuhan akhir dan busana) dalam satu atap.

- Tahun 1994 : PT Sri Rejeki Isman menjadi produsen seragam militer untuk NATO dan Tentara Jerman.

- Tahun 2001 : PT Sritex selamat dari krisis moneter di tahun 1998 dan berhasil melipatgandakan pertumbuhannya sampai 8 kali lipat dibanding waktu pertama kali terintegrasi pada tahun 1992.

- Tahun 2010 : Dengan derasnya persaingan global, PT Sritex mampu menaklukan segala tantangannya.

- Tahun 2012 : PT Sritex berhasil menggandakan pertumbuhan dan kinerjanya dibanding pada tahun 2008.

- Tahun 2013 : PT Sri Rejeki Isman Tbk secara resmi terdaftar sahamnya (dengan kode ticker dan SRIL) pada Bursa Efek Indonesia.

- Tahun 2014 : Iwan S Lukminto menerima penghargaan sebagai Businessman of the Year dari majalah Forbes Indonesia dan sebagai EY Entrepreneur of the Year 2014 dari Ernst & Young.

- Tahun 2015 : Ekspansi Sritex melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ibu Puan Maharani dan Menteri Perindustrian, Bp. Saleh Husin. Penyerahan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai Pelopor dan Penyelenggara Penciptaan Investor Saham Terbesar Dalam Perusahaan. Penyerahan Penghargaan Intellectual Property Rights Award 2015 dalam kategori piala IP Enterprise dari WIPO (World Intellectual Property Organization). Dianugerahi sebagai Top Performing Listed Companies in Textile and Garment Sector pada tahun 2015 dari Majalah Investor.

- Tahun 2016 : Menerima penghargaan Best Performance Listed Companies pada tahun 2016 dari Majalah Investor. Menerima penghargaan Best Enterprise Achievers pada tahun 2016 sebagai Perusahaan Lokal Raksasa dari Obsession Media Group. Menerima penghargaan sebagai penerbit terbaik dalam kategori Ragam Industri pada Bisnis Indonesia Awards di tahun 2016. Berhasil menerbitkan obligasi global senilai 350 juta Dollar Amerika yang akan jatuh tempo pada tahun 2021.

- Tahun 2017 : Peningkatan Modal melalui Non Preemptive Rights (“PMTHMETD”) maksimum sebesar 10% dari total modal yang dikeluarkan. Dan berhasil menerbitkan obligasi global senilai 150 juta Dollar Amerika yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.

- Tahun 2018 : Pt Sritex mengakuisisi PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries untuk meningkatkan kapasitas pemintalannya.

- Tahun 2020 : PT Sritex berhasil mendistribusikan 45 juta masker hanya dalam waktu tiga minggu. Dan pada tahun yang sama PT Sritex untuk pertama kalinya mengekspor produknya ke Filipina.

- Tahun 2022 : Sejumlah debitur menggugat Sritex untuk penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Pengadilan Niaga Kota Semarang mengabulkan gugatan PKPU terhadap PT Sritex dan tiga perusahaan tekstil lainnya. Namun, PT Indo Bharat Rayon menggugat kembali karena PT Sritex tidak memenuhi kewajiban pembayaran utang, yang mengakibatkan perusahaan dinyatakan pailit.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya