Dikasih Anggaran Rp5 Triliun untuk Bangun 3 Juta Rumah, Menteri Perumahan: Beli Semen Saja Rp15 Triliun

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Senin 28 Oktober 2024 23:11 WIB
Anggaran Kementerian Perumahan Tak Cukup untuk Bangun 3 Juta Rumah. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan pagu anggaran kementeriannya sebesar Rp5,078 triliun tidak cukup untuk membangun 3 juta rumah per tahun yang menjadi target Presiden Prabowo Subianto.

Maruarar membandingkan alokasi anggaran Ditjen Perumahan selama Pemerintahan Joko Widodo dengan capaian pembangunan rumah. Pada tahun 2024, Ditjen Perumahan dibawah Kementerian PUPR mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp14 triliun. Lewat anggran itu, terbangun rumah baru sekitar 200 ribu unit, per Oktober.

"Bayangkan anggaran kami Rp5 triliun tahun 2025, diminta membangun 3 juta rumah, tahun 2024 anggaran Ditjen Perumahan Rp14 triliun, bisa membangun 200 ribuan unit," kata Ara di Kantor Kementerian PUPR, Senin (28/10/2024).

Menurutnya, alokasi anggaran Kementerian Perumahan sekitar Rp5 triliun itu bahkan belum di potong untuk kebutuhan pembiayaan di Ibu Kota Nusantara sekitar Rp1,2 triliun. Sehingga anggaran Kementerian Perumahan menjadi Rp3,8 triliun.

"Saya anggaran Rp5 triliun, dan dari Rp5 triliun itu, Rp1,2 triliun untuk IKN, jadi tinggal sekitar Rp3,8 triliun," sambung Ara.

Pada kesempatan itu, menurutnya ada beberapa strategi yang dilakukan agar cost pembangunan rumah bisa ditekan. Salah satu upayanya menggandeng para pelaku usaha dengan menawarkan insentif berupa dukungan alokasi lahan.

Adapun lahan-lahan tersebut, akan didapatkan dari lahan-lahan sitaan dari Kejaksaan Agung, hingga pemanfaatan lahan aset BUMN/D untuk dibangun hunian. Sehingga, developer tidak perlu pembebasan lahan jika hendak menjadi investor untuk membangun hunian.

Selain itu, Ara mengatakan pihaknya bakal melakukan negosiasi potongan harga untuk belanja material konstruksi. Hal ini menurutnya bisa dilakukan apabila pengadaan konstruksi yang dilakukan pemerintah dalam skala besar.

"Kalau 3 juta itu, beli semen saja saya hitung kurang lebih Rp15 triliun. Mana pabrik semen disini? kalau kita beli semen, biayanya Rp3 triliun sama Rp10 triliun, diskonnya beda tidak? kalau diskon besar, harga rumah bisa turun tidak?," kata Ara.

"Setuju tidak kalau saya deal langsung dengan pabrik, agar harga turun, agar kita bisa efisien, supaya harga buat rakyat turun. Apa pernah sebelumnya dilakukan begitu?," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya