Prabowo Larang Acara Seremonial, Bagaimana Nasib Groundbreaking IKN?

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Rabu 30 Oktober 2024 19:07 WIB
Prabowo Larang Adanya Acara Seremonial. (Foto: Okezone.com/Aldhi)
Share :

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta untuk mengurangi acara-acara seremonial agar anggaran yang dibelanjakan pemerintah lebih efisien.

Lantas bagaimana seremonial seperti groundbreaking IKN ke depannya?

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengaku belum mendapatkan arahan lebih lanjut terkait nasib seremonial groundbreaking yang kerap dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya.

"Belum ada informasi apa-apa (kelanjutan groundbreaking IKN), kita lanjut (pembangunan) saja terus, intinya kan ini keberlanjutan," kata Agung saat ditemui di Kompleks DPR RI usai Raker bersama Komisi II, Rabu (30/10/2024).

Meski demikian, Agung juga mengklaim sejauh ini belum ada sentimen negatif dari para pelaku usaha yang kedepannya akan menjadi tulang punggung pembangunan IKN. Sebab dukungan pemerintah lewat APBN diproyeksikan hanya 20% dari kebutuhan biaya pembangunan.

"Daya dengar tidak ada apa tuh (kekhawatiran pelaku usaha), lanjut saja semua, kalau LOI ada terus, tapi kita tidak mau hanya LOI, harus seluruh proses jalan," sambungnya.

Adapun saat ini, Agung mengaku pemerintah akan lebih fokus terlebih dahulu untuk membangun kelengkapan infrastruktur dasar di IKN. Terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang rencananya akan menjadi pusat pemerintahan baru.

"Intinya kita mau membangun dulu di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan," tambahnya.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga menyampaikan pembangunan KIPP IKN terbagi dalam 3 tahap pengerjaan. "Kita sudah sekitar 93% untuk batch 1, batch 2 sekitar 60%, dan batch 3 hampir 20%," ujar Danis saat dihubungi MNC Portal, Sabtu (12/10).

Danis merinci progres batch 1 sendiri mulai terkontrak sejak tahun 2020 lalu sebanyak 40 paket pekerjaan senilai Rp25 triliun. Progresnya saat ini sudah mencapai 93,9%. Progres Batch 2 terkontrak sejak April 2023 sebanyak 31 paket senilai Rp27,6 triliun dengan progres terkini 63,1%. Sedangkan progres Batch 3 sendiri sudah 17,4% yang terkontrak sejak Desember 2023 sebanyak 38 paket pekerjaan senilai Rp36,3 triliun.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya