JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir melanjutkan rencana merger perusahaan karya. Rencana konsolidasi perusahaan pelat merah di sektor infrastruktur terus dilakukan Kementerian BUMN.
Adapun, BUMN karya yang dilebur di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero).
Lalu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero ) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.
Kabar tersebut diutarakan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, aksi korporasi ini bakal segera rampung, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo.
Erick mengaku, Rabu pekan ini dirinya dan Dody Hanggodo akan bertemu dan membahas proses pengabungan tujuh BUMN karya. Dia memastikan, jika prosesnya sudah diteken, maka pekan depan sudah difinalisasi konsolidasinya.
“Rabu akan bertemu Pak Menteri PU yang baru. Salah satu isunya ya, mendapat approval bahwa BUMN karya ini (konsolidasi) dari tujuh menjadi tiga,” ujar Erick saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Senin (4/11/2024).
“(Kapan rampung?) Ya kalau minggu depan ditaken, ya selesai,” paparnya.
Erick yakin, dengan menggabungkan tujuh BUMN karya menjadi tiga perusahaan saja, maka proses restrukturisasi keuangan perseroan bisa berjalan baik.
“Sehingga kita bisa melakukan restrukturisasi, penyehatan tetapi juga membangun ekspertis di masing-masing BUMN,” ucapnya.
Dalam skemanya, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya alias WIKA akan dilebur ke PTPP. Sehingga, dari tujuh perusahaan dikonsolidasi menjadi tiga perseroan saja.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)