JAKARTA - Google mengungkapkan bahwa kurangnya kesiapan Indonesia untuk pengembangan Pusat Data. Infrastruktur yang belum menunjang masih menjadi pertimbangan untuk perusahaan melanjutkan rencana investasi.
Google menyebut kebutuhan infrastruktur pendukung seperti listrik masih belum menunjang. Di luar hal tersebut, Google menegaskan untuk memenuhi segala kebutuhan untuk pengembangan transformasi digital di Indonesia.
“Pusat data kan harus didukung hal-hal seperti listrik dan segala macem gitu. Jadi ini hal-hal yang masih jadi pembicaraan lah, dan pertimbangan kita,” ucap Country Director Google Indonesia Veronica Utami pada acara Peluncuran e-Conomy SEA Report 2024, Rabu (13/11/2024).
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menjelaskan bahwa Indonesia terus mengajak para perusahaan teknologi global untuk berinvestasi sebagai kontribusi pada pilar transformasi digital.
Google mengumumkan rencananya untuk menginvestasikan USD1 miliar atau setara dengan Rp15,2 triliun di Thailand, (30/9/2024). Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan infrastruktur digital di negara tersebut.
Indonesia memulai lebih dulu Region Cloud Jakarta sejak 2020, namun terdapat perbedaan terkait data center yang masih membutuhkan infrastruktur penunjang agar layanan yang diberikan dapat terus berjalan.
Google menanggapi secara positif untuk membantu memenuhi segala kebutuhan transformasi digital khususnya AI di Indonesia.
“Kita percaya bahwa AI ini akan menjadi bagian transformasi digital Indonesia dan kita siap untuk mendukung apa yang diperlukan Indonesia untuk bisa mencapai itu,” kata Veronica.
“Saya rasa kita semua termasuk Google juga will very supportive, kita pengen banget sih untuk bisa membantu transformasi AI melalui hal-hal seperti infrastruktur yang dibutuhkan,” pungkas Veronica.
(Taufik Fajar)