Kereta Api Perkotaan yang Mendapatkan Penugasan PSO Tahun 2024:
1. KA Pandanwangi (Ketapang–Jember PP)
2. KA Siantar Ekspres (Siantar–Medan PP)
3. KA Pariaman Ekspres (Naras–Pariaman–Pauh Lima PP)
4. KA Sri Lelawangsa (Medan–Kualanamu PP dan Medan–Binjai PP)
5. KA Siliwangi (Cipatat–Sukabumi PP)
6. KA Datuk Belambangan (Lalang–Tebing Tinggi PP)
7. Commuter Line Walahar (Purwakarta–Cikarang PP)
8. Commuter Line Jatiluhur (Cikarang–Cikampek PP)
9. Commuter Line Garut (Purwakarta–Cibatu–Garut PP)
10. Commuter Line Bandung Raya (Cicalengka–Purwakarta PP)
11. KA Bandara (Bandara Internasional Yogyakarta, Minangkabau Ekspres, dan KA Bandara Kualanamu)
12. Commuter Line lainnya seperti Tumapel, Supas, Merak, Jenggala, dan Prameks.
13. LRT Jabodebek
“Selain layanan kereta api penumpang, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA Kemenhub) berkolaborasi bersama KAI dan KAI Logistik menjalankan program Angkutan Motor Gratis (Motis) pada momen-momen tertentu yaitu KA Motis Nataru (Pasar Senen–Lempuyangan PP), Motis Lebaran jalur Selatan (Madiun–Jakarta Gudang PP), Motis Lebaran jalur Tengah (Kutoarjo–Jakarta Gudang PP) dan Motis Lebaran jalur Utara (Semarang Tawang–Cilegon PP),” jelas Anne.
Anne menambahkan bahwa penugasan PSO bukan hanya soal menyediakan aksesibilitas transportasi yang lebih baik, tetapi juga bagian dari upaya mengurangi biaya transportasi masyarakat dan mendorong perubahan gaya bertransportasi ke arah yang lebih efisien dan ramah lingkungan. KAI juga berkomitmen menjalankan penugasan PSO dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
"Melalui layanan KA PSO, KAI ingin mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Ke depan, KAI Group akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan ekosistem transportasi terbaik dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia," tutup Anne.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)