Anindya juga mengatakan, potensi industrialisasi bidang agrobisnis atau agrikultur itu terlihat berdasarkan data kebutuhan bahan pokok makanan dalam program MBG. Diperkirakan kebutuhan semisal telur saja dapat menyentuh 80 juta per harinya, belum bahan baku makanan lainnya.
"Banyak yang mengatakan bahwa jumlah telur yang dibutuhkan mungkin 80 juta sehari, jumlah ayam 8 juta sehari. Dan itu turunannya akan makin banyak lagi kemana-mana. Tentunya bukan saja telur, ayam, daging, nah ini menjadi suatu industri sendiri," kata Anindya.
Lebih lanjut, Anindya menjelaskan industrialisasi tersebut harus digalakkan secara merata di seluruh Indonesia. Dia mengatakan jangan sampai pemasok bahan baku program MBG hanya datang dari pulau Jawa saja, untuk kebutuhan pulau-pulau lainnya.
"Dan yang paling penting bahwa industrialisasi ini tidak mungkin terjadi hanya di satu pulau, tapi juga terjadi di pulau-pulau seluruh Indonesia. Karena tidak mungkin industrialisasi kita menyediakan ayam, telur, daging di Sulawesi tapi datangnya dari Jawa," jelas Anindya.
"Dan industri sekarang bukan industri yang masa lalu, justru penuh dengan teknologi," tegas Anindya.
(Taufik Fajar)