JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menilai kerjasama Eropa dengan Indonesia sangat strategis.
Dirinya pun berharap kerjasama melalui Uni Eropa dan Indonesia melalui Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) segera terealisasi. Sebab akan terjadi peningkatan perdagangan yang bisa diperoleh Indonesia ke depannya.
"Kenapa? Karena akan membuka akses kepada suatu kawasan yang 17 triliun US Dollar besarnya. Dan sebaliknya, buat Eropa, European Union-Indonesia ini kan adalah kakak daripada ASEAN dengan 285 juta orang, lalu PDB-nya 1,3 triliun USD," tutur Anindya saat menghadiri Indonesia Europe Investment Summit 2024 yang dihelat di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Senin (9/12/2024).
Anindya mengatakan potensi besarnya penduduk Indonesia yang hampir mencapai 40% dari total masyarakat ASEAN, juga memberikan nilai strategis bagi Eropa. Untuk itu, pembahasan mengenai kerjasama Indonesia dan Eropa ini menjadi angin segar untuk Kadin.
"Tapi intinya ini menjadi suatu angin segar. Dan memang seminggu yang lalu kan baru diresmikan CEPA, paling tidak sudah selesai negosiasinya dengan Kanada. Kalau ini bisa jalan, saya rasa timingnya tepat, dan isu-isu pasti ada," tutur Anindya.
Lebih lanjut, Anindya bahkan menyebutkan nilai total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa yang berkisar di angka USD 60 Miliar. Jika dapat dimaksimalkan melalui IEU-CEPA, lanjut Anindya, maka sangat dimungkinkan Indonesia bisa menyaingi investasi Eropa di Vietnam.
"Sekarang trade Indonesia dengan Uni Eropa sekitar 30 miliar dolar, tapi kalau misalnya dibuka, paling tidak menurut saya bisa dapat dua kali lipat karena sekarang Vietnam walaupun size-nya sepertiga Indonesia ekonominya, tapi tradenya itu sekitar 60 miliar dolar," tutup Anindya.
(Feby Novalius)