Kanwil DJP Wajib Pajak Besar Realisasikan Penerimaan Pajak Tembus Rp491 Triliun

Taufik Fajar, Jurnalis
Selasa 24 Desember 2024 21:25 WIB
Penerimaan Pajak Kanwil Wajib Pajak Besar (Foto: Okezone)
Share :

Belanja daerah mencapai Rp52,44 T (68,98% dari target) atau mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 4,20% (yoy), utamanya didorong oleh realisasi Belanja Barang dan Jasa, Belanja Hibah, Belanja Modal, Belanja Subsidi, dan Belanja Pegawai. Pertumbuhan tertinggi pada belanja Modal (38,75%) didorong peningkatan pada belanja Instalasi Pengolahan Sampah, Belanja Modal Alat Studio, Komunikasi & Pemancar, Peralatan Olah Raga serta Belanja Bangunan Gedung tempat tinggal, dan belanja Bangunan Gedung tempat kerja.

Mayoritas belanja daerah mengalami kenaikan menunjukkan meningkatnya peran pemerintah terhadap perekonomian, namun terjadi penurunan pada belanja transfer, subsidi, belanja bunga, dan bansos.

Kondisi Ekonomi Jakarta Sampai Dengan November 2024 Prospek ekonomi regional Jakarta optimis terkendali (tumbuh solid), didukung oleh prospek ekonomi jangka pendek yang masih terjaga, inflasi yang masih terkendali, serta kualitas hidup masyarakat semakin membaik. Kinerja APBD hingga akhir November resilien, didukung oleh kinerja pajak daerah yang semakin baik dan dukungan TKD untuk pemerataan kesejahteraan.

Kinerja APBN di penghujung 2024 menjadi pondasi kuat untuk APBN 2025 dengan defisit masih terkendali disertai belanja yang meningkat dan pendapatan yang membaik. Sinergi dan kolaborasi yang kuat antara APBN dan APBD terus diperkuat untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan sebagai shock absorber untuk mengoptimalisasi peningkatan kesejahteraan masyarakat secara komprehensif di seluruh wilayah.

Menurut Kepala Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Yunirwansyah, realisasi Penerimaan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar s.d. tanggal 30 November 2024 mencapai 84,79% atau sebesar Rp491,903 triliun dari target APBN Rp580,132 triliun. Jika dirinci perjenis pajak, capaian PPh sebesar Rp318 triliun dari target 382,510 atau sebesar 83,1% dari target, PPN dan PPnBM sebesar Rp172,112 triliun dari target Rp194,960 atau 88,3% dari target dan Pajak Lainnya sebesar Rp1,795 triliun dari target Rp2,662 triliun atau sebesar 67,4% dari target.

”Lima sektor dominan yang berkontribusi terbesar adalah Industri pengolahan, Aktivitas Keuangan dan Asuransi, Perdagangan Besar dan Eceran, Pertambangan dan Penggalian, dan Informasi dan Komunikasi,” ungkap Yunirwansyah.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya