4 Alasan INKA dan KAI Harus Merger

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Jum'at 27 Desember 2024 17:41 WIB
Wamen BUMN Tiko pada soal Merger INKA dan KAI (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo membeberkan alasan merger PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Salah satu pertimbangannya adalah captive market.

1. Alasan Merger

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan bahwa captive market INKA ada di industri kereta api, bahkan permintaannya cukup besar.

“Nah kalau INKA ini sebenarnya secara captive kan memang demand di kereta api besar,” ujar Tiko saat ditemui wartawan di Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

2. Kemampuan Keuangan

Kendati begitu, sebelum INKA resmi digabungkan ke KAI, Kementerian BUMN terlebih dahulu melihat kemampuan keuangan INKA agar tidak membebani KAI yang bakal menjadi holding perseroan.

“Nah cuman kita lagi lihat aspek keuangan maupun kemampuan INKA men-deliver dan mempunyai kualitas terbaik,” paparnya.

3. Perkuat Ekosistem

Tiko menilai aksi konsolidasi INKA dan KAI akan memperkuat ekosistem perkeretaapian di Tanah Air, layaknya biro kereta api asal China, China Railway, yang mengoperasikan sistem kereta api melalui berbagai unit usahanya.

“Tapi itu tentunya satu hal yang sangat masuk akal ya karena di China kita juga antara pengelola kereta api, China Railway dengan pembangun keretanya, HSRCC itu satu ekosistem gitu,” ucap dia.

4. Agar Bisnis Lebih Singkron

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, merger INKA dan KAI perlu dilakukan agar bisnis kedua perseroan lebih sinkron lagi. Misalnya, pengajuan rangkaian kereta api dari KAI terhadap INKA.

“Ya kan tidak mungkin KAI perlu gerbong titik-titik, tapi nggak ngomong sama INKA. INKA-nya juga enggak koordinasi bila misalnya perlu ini, kan itu cuma perlu sinkronisasi,” tutur Erick.

Kementerian BUMN segera mengajukan usulan merger kepada Kementerian Keuangan untuk mendapatkan persetujuan. Setelah itu, tahapan-tahan dari aksi korporasi ini bakal direalisasikan.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya