JAKARTA - Serapan gabah petani oleh Bulog masih menjadi sorotan. Pasalnya, pembelian gabah petani masih sangat rendah.
Menurut Pengamat Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar, ada sejumlah alasan serapan gabah petani oleh Bulog masih rendah. Ada dua hal, petama karena sebagian produksi petani tidak dapat memenuhi syarat memperoleh Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500.
Di mana gabah tersebut tidak masuk kriteria HPP gabah Rp6.500 yaitu, kadar air 25% atau lebih rendah serta kadar hampa 10% atau lebih rendah.
"Kalau salah satu atau kedua syarat ini tidak dapat dipenuhi maka harga gabah yang diperoleh petani jadi di bawah Rp6.500," ujarnya saat dihubungi Okezone.com, Selasa (21/5/2025).
Kemudian alasan kedua serapan Bulog rendah adalah jangkauan pembelian.
"(Jangkauan) Bulog relatif terbatas, yaitu tidak mencakup seluruh kawasan produksi gabah terutama yang terpencil dan sulit aksesnya," ujarnya.
Oleh karena itu, Hermanto menyarankan supaya serapan gabah petani bisa meningkat dengan memperluas jangkauan pembelian hingga pelosok kawasan produksi petani.