JAKARTA – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan superholding BUMN, yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ide superholding ini pun dianggap ide Revolusioner.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai Rencana pembentukan Danantara merupakan ide revolusioner untuk pengelolaan BUMN.
“Terkait dengan Danantara, ini saya sangat mendukung ide Danantara ini. Karena ini bisa menjadi, perbaikan pengelolaan BUMN,” ujarnya dalam acara Evaluasi Kritis 100 Hari Pemerintahan Prabowo Bidang Ekonomi yang diadakan oleh Universitas Paramadina bersama INDEF, Rabu (22/1/2025).
Sementara itu, Direktur Eksekutif CSIS, Yose Rizal Damuri, mengingatkan risiko jika semua BUMN dimasukkan ke dalam Danantara.
Menurutnya, langkah tersebut dapat membuat Danantara menjadi tidak efisien seperti Kementerian BUMN jilid dua.
Dia menyarankan agar Danantara fokus pada sektor yang lebih cocok menggunakan pendekatan pasar, seperti finansial, teknologi, dan perbankan.
(Taufik Fajar)