4. Bukti AI Kini Diandalkan
Perusahaan sebenarnya sudah mulai terlihat. Survei EY tahun 2023 menunjukkan 41% perusahaan di AS sudah mulai membuat program pelatihan agar karyawan bisa bekerja dengan AI.
Keterampilan dasar AI, seperti prompt engineering, pembelajaran mesin, dan literasi data, sekarang jadi faktor penting saat perusahaan merekrut karyawan. Bahkan, survei Slack Workforce Lab Maret 2024, yang melibatkan lebih dari 10.000 profesional, menyebutkan hampir 70% pemberi kerja memprioritaskan kemampuan ini.
Ada ahli yang percaya kalau manfaat ekonomi dari AI bakal menciptakan banyak pekerjaan baru untuk menggantikan yang hilang.
Menurut Future of Jobs Report 2025 dan World Economic Forum, yang dirilis awal bulan ini, AI diprediksi akan menciptakan 78 juta pekerjaan baru lebih banyak daripada yang dihilangkannya pada tahun 2030. Masa depan dunia kerja diperkirakan akan lebih fokus pada kolaborasi antara manusia dan mesin.
Bahkan, pendukung optimisme AI setuju bahwa perubahan besar dalam cara orang bekerja akan memicu masa transisi yang berat. Menurut Suleyman dalam bukunya, pekerjaan baru yang tercipta karena AI tidak akan cukup cepat menggantikan pekerjaan yang hilang terutama sebagian besar tenaga kerja di dunia.
“AI akan menghapus banyak pekerjaan yang ada sekarang, bahkan ada jenis pekerjaan yang benar-benar bakal hilang,” kata CEO OpenAI, Sam Altman.
Suleyman dan Gates tetap yakin bahwa AI punya potensi luar biasa untuk membuat hidup manusia jauh lebih baik.
Kalau kita bisa bersiap menghadapi perubahan besar ini, ada banyak manfaat yang bisa kita nikmati, seperti pengobatan canggih untuk penyakit serius, solusi kreatif buat masalah iklim, dan pendidikan berkualitas yang bisa diakses semua orang, kata Gates bulan lalu.
Tapi, untuk sampai ke sana, kita harus bisa menerima AI dan belajar bekerja dengan teknologi baru ini, tambah Suleyman.
Cara paling sederhana? Coba dulu layanan AI gratis seperti ChatGPT atau model AI serupa. Kalau mau lebih serius, ikut kursus online untuk belajar keterampilan AI seperti Prompt Engineering.
“Ini tantangan besar dan hasilnya benar-benar bakal menentukan seperti apa kuaitas hidup kita di abad ini dan bahkan di masa depan,” tulis Suleyman.
(Feby Novalius)