Dia menjelaskan, serai wangi yang tumbuh di Kintap berkualitas tinggi dengan angka rendaman mencapai 1 persen, yang berarti dari 100 kg daun didapatkan 1 liter minyak atsiri. Tanaman ini juga dapat dipanen berkali-kali selama 4 tahun dengan panenan pertama setelah 6 bulan dan berikutnya setiap 3 bulan.
Kian matangnya pengelolaan industri serai wangi juga mendorong perkembangan unit usaha BUMDesa.
Merambah bidang kontraktor jasa catering, penyedia air bersih, peternakan, Pertades (pom bensin desa), camp accommodation, serta usaha kerajinan; omzet BUMDesa Berkah Mulia meningkat hingga di atas Rp400 juta pada 2024.
Dalam hal keberlanjutan lingkungan, lebih dari 5 hektare lahan kritis dan marginal telah dimanfaatkan untuk kebun serai wangi dengan peningkatan serapan karbon yang signifikan.
Melalui uji coba penambahan bioaditif, tercatat peluang penghematan bahan bakar excavator mencapai 29,90 L/h serta penurunan emisi CO2 perusahaan 37.506 kg CO2-eq/tahun.
Selain itu, juga terdapat penambahan serapan limbah serai wangi maupun kotoran ternak ayam petelur yang diolah menjadi pupuk kompos/bokashi.
(Feby Novalius)