Prabowo Tak Beri Arahan Khusus saat IHSG Anjlok, Begini Kata BEI

Cahya Puteri Abdi Rabbi, Jurnalis
Rabu 09 April 2025 20:26 WIB
BEI Soal IHSG (Foto: Okezone
Share :

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, Presiden Prabowo Subianto tidak memberikan arahan khusus terkait pelemahan pasar saham domestik pada perdagangan perdana usai libur lebaran.

Sebagaimana diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merosot tajam 9,19 persen atau 598,56 poin ke level 5.912 dari penutupan sebelumnya 6.510. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun memberlakukan trading halt atau pemberhentian perdagangan sementara selama 30 menit.

1. Tak Dapat Perhatian Khusus

Menanggapi hal ini, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan, meskipun tidak mendapat perhatian khusus, namun bursa meyakini bahwa arahan Presiden terkait kondisi ekonomi saat ini secara langsung atau tidak langsung akan memberikan dampak positif kepada pasar modal.

“Dengan adanya partisipasi yang lebih tinggi dari seluruh komponen masyarakat, tentu pasar modal kita akan lebih kuat lagi menghadapi tantangan yang mungkin saja akan datang lagi,” kata Jeffrey di Gedung BEI Jakarta pada Rabu (9/4/2025).

2. Investasi yang Inklusif

Jeffrey menambahkan, pasar modal merupakan investasi yang inklusif dan terbuka untuk siapa saja, di mana saja. Hal itu yang menjadi filosofi BEI saat meluncurkan kampanye Aku Investor Saham.

 

“Untuk menyampaikan pesan kalau investasi di pasar modal ini adalah inklusif untuk semua orang. Pasar modal itu mudah diakses dan siapapun yang menjadi investor di pasar modal Indonesia harusnya punya kebanggaan,” ujar Jeffrey.

Sebagai informasi, dalam acara Sarasehan Ekonomi dengan Presiden Indonesia, Prabowo hanya menyampaikan arahan dan pesan mengenai apa yang sudah dirasakan pemerintah dalam berbagai hal, termasuk dalam merespons kebijakan tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Hal itu digambarkan dengan lengkap dari sisi apa yang sudah dilakukan lalu dampak-dampaknya, langkah-langkah lanjutan, serta bagaimana melihat penguatan ekonomi lebih luas ke depannya.

“Jadi penjelasannya lebih secara umum tapi relevan dan berlaku untuk konteks setiap pasar pada gilirannya, karena elemen-elemen yang dijelaskan itu kan juga terkait dengan kondisi perekonomian, sentimen dari produsen, industri, konsumen, lalu kemudian bagaimana pemanfaatan dari sumber daya yang ada,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya