JAKARTA - Pemerintah menyiapkan paket stimulus ekonomi seperti diskon tarif listrik 50% hingga bantuan subsidi upah (BSU) untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Paket stimulus ini siap meluncur pada 5 Juni 2025 dan berlaku hingga Juli 2025.
Diskon tarif listrik 50% hingga BSU pekerja 2025 kembali diberlakukan demi menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025. Lalu apakah ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5%? Tercatat, Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2025 mencapai 4,87% secara tahunan atau melambat dibanding kuartal sebelumnya
1. Pemerintah Optimistis Ekonomi Tumbuh 5%
Pemerintah optimistis enam paket stimulus ekonomi yang siap meluncur awal Juni mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% pada kuartal kedua. Stimulus berbasis konsumsi ini dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tidak adanya momentum besar seperti Lebaran atau Natal.
“Stimulus tersebut disiapkan agar pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua dapat tetap berada di kisaran 5%,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan di Jakarta, Minggu (25/5/2025).
2. Tantangan Ekonomi di Kuartal II-2025
Selama kuartal II dinilai merupakan masa yang cukup menantang bagi perekonomian, karena tidak ditopang oleh konsumsi musiman seperti Natal dan Tahun Baru.
Namun, pemerintah melihat masa libur sekolah dan pencairan gaji ke-13 sebagai peluang yang bisa dioptimalkan untuk mendongkrak aktivitas konsumsi.
“Masa libur sekolah yang diikuti dengan pemberian gaji ke-13 akan menjadi momentum penting untuk mendorong daya beli masyarakat,” kata Airlangga.
3. Paket Stimulus Ekonomi
Enam paket stimulus yang sedang difinalisasi meliputi insentif di sektor transportasi, energi, bantuan sosial, dan ketenagakerjaan.
Program tersebut mencakup diskon tiket kereta, pesawat, kapal laut, serta potongan tarif tol yang ditargetkan menjangkau hingga 110 juta pengguna jalan.
Selain itu, pemerintah juga akan memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA.
Bantuan sosial pun diperkuat melalui penambahan kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Stimulus lainnya yaitu Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta serta guru honorer, dan perpanjangan program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk sektor padat karya.
“Keenam stimulus yang saat ini sedang difinalisasi dan direncanakan akan diluncurkan pada 5 Juni 2025 tersebut diharapkan akan mampu mendongkrak konsumsi masyarakat,” jelas Airlangga.
(Dani Jumadil Akhir)