Petani dan Peternak Lebih Untung Pakai Listrik atau BBM? Ini Hitung-hitungannya

Feby Novalius, Jurnalis
Senin 26 Mei 2025 23:20 WIB
Electrifying agriculture atau elektrifikasi di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. (Foto: Okezone.com/Kementan)
Share :

JAKARTA — Electrifying agriculture atau elektrifikasi di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan berhasil meningkatkan produktivitas pelaku usaha secara lebih efisien, modern, dan berkelanjutan. Dengan adopsi teknologi berbasis listrik, petani mampu meningkatkan produktivitas dan penghasilan secara signifikan.

“Elektrifikasi agriculture adalah bentuk transformasi dalam memajukan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan nasional, terutama di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan fluktuasi harga bahan bakar,” ujar Ekonom Defiyan Cori, Senin (26/5/2025).

Electrifying agriculture mendorong penggunaan listrik sebagai sumber energi utama dalam berbagai aktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan, mulai dari irigasi, pengolahan hasil panen, smart farming, hingga penyimpanan.

Penggunaan listrik dapat menghemat biaya produksi karena tarif listrik lebih murah dibandingkan dengan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Dengan demikian, penghematan tersebut dapat dialokasikan pada operasional lainnya sehingga produktivitas dapat meningkat,” katanya.

Selama ini, petani masih mengandalkan mesin berbahan bakar solar atau bensin untuk menyiram sawah, menggiling hasil panen, hingga mengangkut hasil pertanian.

“Electrifying agriculture menawarkan solusi yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Cukup dengan beralih ke pompa air listrik, traktor listrik, atau cold storage berbasis listrik, biaya bisa ditekan secara signifikan,” kata Defiyan.

Hadirnya program elektrifikasi agriculture juga mendukung petani dan peternak dalam memanfaatkan teknologi terbaru melalui smart farming. Dengan mekanisasi dan digitalisasi, visi menjadi petani dan peternak modern dapat terwujud.

“Dengan smart farming, jaringan listrik akan lebih efisien untuk mengairi sawah dengan mesin pompa air, memberantas hama dengan lampu penjebak, serta mengatur suhu ruangan ternak dan lahan yang memerlukan pengawasan intensif,” jelas Defiyan.

 

Menurutnya, manfaat elektrifikasi agriculture tidak hanya terasa dari sisi teknis, tetapi juga berdampak positif pada keberlanjutan sosial dan lingkungan.

“Peralatan listrik umumnya lebih mudah dirawat, tidak bising, dan menghasilkan emisi yang jauh lebih rendah,” tambahnya.

Sebagai informasi, Electrifying Agriculture (EA) tercatat telah dimanfaatkan oleh total 300.535 pelanggan, naik 53.539 pelanggan dibanding tahun 2023 yang sebanyak 246.996 pelanggan.

Sepanjang tahun 2024, total daya tersambung dalam Program EA PLN mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik sebesar 6,17 Terawatt hour (TWh).

Hal ini berdampak positif pada peningkatan penjualan tenaga listrik pelanggan EA yang tumbuh sebesar 10,15%, disertai pertumbuhan pendapatan sebesar 9,35% year-on-year (YoY).

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya