Proses ground check DTSEN ini bertujuan memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar sampai kepada yang berhak. Gus Ipul menambahkan bahwa data DTSEN akan diperbarui secara berkala setiap tiga bulan untuk menjaga akurasi penyaluran.
Dari 1,9 juta data yang dihapus dari daftar penerima bansos triwulan II tahun 2025, sebanyak 616.367 penerima adalah peserta PKH, sementara 1.286.066 lainnya adalah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Menurut Gus Ipul, penghapusan tersebut diperkirakan dapat menghemat anggaran bansos antara Rp14,4 triliun hingga Rp17,9 triliun. Dengan anggaran yang lebih efisien, penyaluran bansos diharapkan menjadi lebih tepat sasaran sesuai arahan Presiden Prabowo.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus melakukan perbaikan sistem penyaluran bansos agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan, sekaligus mengurangi potensi penyalahgunaan anggaran.
Baca selengkapnya: Mengejutkan! Ternyata 45% Bansos PKH dan Sembako Salah Sasaran
(Taufik Fajar)